Kelompok Investasi Jangka Panjang di Neraca disajikan pada kelompok Aktiva Tidak Lancar yaitu kelompok Investasi, jadi berbeda dengan penyajian Investasi Jangka Pendek yang disajikan di kelompok Aktiva Lancar.
Jadi, dengan Investasi Jangka Panjang maka perusahaan bisa mempunyai kepentingan untuk berperan dalam perusahaan yang mengeluarkan surat berharga tersebut sehingga bisa meningkatkan keuntungan baik langsung maupun tidak langsung. Akuntansi untuk Investasi Jangka Panjang dikelompokkan menjadi :
2. Investasi Pada Obligasi
Akuntansi yang diterapkan untuk investasi pada saham berbeda dengan yang diterapkan untuk investasi pada obligasi sehingga kedua investasi tersebut akan dibahas secara terpisah. Dalam Investasi Jangka Panjang terdapat dua pihak yaitu :
2. Investor adalah pihak yang memperoleh saham / obligasi.
INVESTASI PADA SAHAM
Investasi pada saham dibedakan menjadi 3 tingkatan, menurut Dyckman, et. al. (1995 : 654)
1. Controling Interest
2. Significant Influence
Perusahaan sebagai investor juga bisa mempunyai pengaruh yang signifikan pada investee apabila memiliki saham berhak suara dari investee antara 20% sampai dengan 50%, meskipun pemilikan tersebut tidak mayoritas, seperti halnya Controlling Interest.
3. No Significant Influence
Investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada investee apabila memiliki saham berhak suara pada investee kurang dari 20%. Akuntansi Investasi Saham ada dua macam yang dibedakan menurut presentase kepemilikan saham investee oleh investor.
Apabila investor memiliki saham dari investee kurang dari 20% maka investor akan mencatat investasi sahamnya dengan fair value/cost method, tetapi apabila pemilikan saham dari investee 20% atau lebih maka investor mencatat investasi sahamnya dengan equity method. Masing-masing metode pencatatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Fair value/cost method
Fair value/cost method (Metode Harga Pasar) dipergunakan untuk menyajikan nilai investasi saham di Neraca sesuai dengan harga pasar saham pada setiap akhir periode. Penggunaan Fair Value Method ini ada syaratnya yaitu harga pasar saham dapat ditetapkan dengan mudah, tetapi kalau tidak maka pencatatan investasi saham dengan Cost Method (Metode Harga Perolehan) saja yaitu nilai investasi saham tetap disajikan sebesar harga perolehannya di Neraca.
Dengan pencatatan Cost Method maka nilai investasi saham selalu tetap sebesar harga perolehannya waktu diperoleh. Seperti halnya fair value method maka cost method akan mencatat dividen yang diterima dari investee sebagai pendapatan dividen.
b. Equity method
Dalam equity method (Metode Ekuitas) investor yang semula mencatat investasi sahamnya sebesar harga perolehan saat diperoleh, akan menyesuaikan nilai investasi saham tersebut dengan laba, rugi dan dividen dari investee. Laba / Rugi investee akan diakui dan dicatat oleh investor yang menggunakan equity method untuk mencatat investasi sahamnya, yang tentunya pencatatan tersebut sesuai dengan presentase pemilikan sahamnya. Pencatatan terhadap laba, rugi dan dividen dari investee tersebut akan menambah/mengurangi saldo akun investasi sahamnya, yaitu kalau laba menambah, dan apabila rugi atau dividen akan menguranginya.
Perbedaan antara Harga Perolehan dan Nilai buku pada saat investasi saham diperoleh.
Pada saat perolehan saham, harga perolehan dibandingkan dengan nilai buku ekuitas dari investee, dan selisihnya merupakan kelebihan (excess) yang disebut sebagai berikut.
2) Kelebihan nilai buku di atas harga perolehan (excess of book value over cost) apabila nilai buku ekuitas lebih besar dari pada harga perolehan.
Perbedaan tersebut dialokasikan ke pos-pos aktiva dan kewajiban dari investee yang tidak sama antara harga pasar dengan nilai bukunya. Apabila setelah dialokasikan masih ada selisihnya maka selisih tersebut dimasukkan sebagai goodwill yang bisa positif maupun negatif. Jika goodwill positif dihitung apa adanya, tetapi jika goodwill negatif harus dialokasikan ke pos-pos aktiva tidak lancar berdasarkan harga pasarnya.
1) Apabila amortisasinya positif maka akun pendapatan investasi (investment income) di debet dan akun investasi saham di kredit.
Contoh perhitungan alokasi perbedaan antara harga perolehan investasi saham dengan nilai uku ekuitas serta amortisasinya.
Perhitungan :
Harga Perolehan Investasi Saham Rp 47.000.000,00
Harga Perolehan Investasi Saham Rp 45.000.000,00
- Saat Perolehan Investasi
Pada saat perolehan investasi, perusahaan (investor) mencatat investasi sahamnya sebesar harga perolehannya, sebagai berikut.
Metode Harga Pasar/Harga Perolehan
Investasi Saham - Investee (debet) Rp xxx
Kas (kredit) Rp xxx
Metode Ekuitas
Investasi Saham - Investee (debet) Rp xxx
Kas (kredit) Rp xxx
- Setelah Perolehan Investasi
Setelah perolehan investasi maka transaksi yang perlu dibuat oleh perusahaan (investor) adalah.
- Laba Rugi dari Investee
- Dividen dari Investee
- Amortisasi aktiva dan kewajiban investee sebagai hasil alokasi peredaan antara harga perolehan dan nilai buku ekuitas dari investee.
Adapun pencatatan yang dilakukan oleh investor sebagai berikut :
Metode Harga Pasar / Harga
Perolehan |
Metode Ekuitas |
1.
Laba dari investee |
|
Tidak
di jurnal |
Investasi saham –
investee (d) Rp xx Pendapatan Investasi (k) Rp
xx (Dicatat sebesar
% pemilikan x laba dari investee) |
2.
Rugi dari Investee |
|
Tidak
di jurnal |
Pendapatan
Investasi (d) Rp xx Investasi saham – investee (k) Rp
xx (Dicatat sebesar
% pemilikan x rugi dari investee) |
3.
Penerimaan Dividen dari
Investee |
|
Kas/Piutang
Dividen (d) Rp xx Pendapatan Dividen (k) Rp
xx (Dicatat sebesar
% pemilikan x dividen dari investee) |
Kas/Piutang
Dividen (d) Rp xx Investasi saham-Investee (k)
Rp xx (Dicatat sebesar
% pemilikan x dividen dari investee) |
4.
Amortisasi Aktiva &
Kewajiban Investee (Positif) |
|
Tidak
di jurnal |
Pendapatan
Investee (d) Rp xx Investasi saham-Investee (k)
Rp xx (Dicatat sebesar amortisasi
tersebut dalam periode yang bersangkutan) |
5.
Amortisasi Aktiva &
Kewajiban Investee (Negatif) |
|
Tidak
di jurnal |
Investasi
saham-Investee (d) Rp xx Pendapatan Investee (k) Rp xx (Dicatat sebesar amortisasi
tersebut dalam periode yang bersangkutan) |
Keterangan :
- Pelepasan Investasi
Meskipun investasi saham Jangka Panjang ditunjukkan untuk tidak dijual, tetapi suatu kali investasi saham bisa pula dijual kembali.Dalam penjualan ini harus diperhitungkan besarnya Realisasi Laba / Rugi penjualan saham yaitu harga jual dikurangi dengan nilai buku investasi pada saat dijual.Jurnal yang dibuat oleh investor adalah :Kas (debet) Rp xxxInvestasi saham - Investee (kredit) Rp xxxRealisasi Laba / Rugi Penjualan Saham (kredit) Rp xxx
Keterangan :
- Dicatat sebagai harga jual
- Dicatat sebesar nilai buku investasi saham yang dijual
- Dicatat sebesar selisih harga jual dengan nilai buku investasi saham yang dijual, dengan disesuaikan letak debet atau kreditnya agar jurnal tersebut seimbang.
- Baridwan Zaki. (1992). Intermediate Accounting. Edisi ke-7. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
- Beams Floyd A. Joseph H. Anthony, Robin P. Clement, Suzanne H. Lowenshon. (2003). Advanced Accounting, Eight Edition. New Jersey. United States of America : Trentice Hall.
- Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
- Dyckman Thoms R., Roland E. Dukes, Charles J. Davis, (1995). Intermediate Accounting. Third Edition. United States of Americac: Richard D. Irwin, Inc.
0 Response to "INVESTASI JANGKA PANJANG"
Posting Komentar